Karyawan di Jepang Doyan Kerja, Lupa Facebookan

TOKYO – ANDA pulang kantor jam berapa? Di Tokyo, para pekerja di kantor swasta dan pemerintah pulang kantor pukul sembilan atau sepuluh malam.

Itu artinya mereka bekerja sekitar 12 jam sehari. Tapi sebenarnya bisa lama lebih dari itu. Karena rumah mereka rata-rata jauh dari kantor, dan angkutan utama mereka adalah kereta api, maka para karyawan Jepang sudah meninggalkan rumah pukul tujuh pagi.

Saat di kantor, mereka benar-benar bekerja. Haram menerima telepon saat jam kerja, apalagi Facebookan.

Inilah alasannya kenapa Facebook tidak nomor satu di Jepang. Di Indonesia, situs nomor satu versi Alexa adalah Facebook.

Shinjuku, salah satu pusat perkantoran di Tokyo, Jumat malam (2/12/2011). Trotoar dipenuhi para pekerja, laki maupun wanita, pada pukul 23.30.

Itu jelang tengah malam, tapi kaum profesional Tokyo itu baru saja berjalan menerobos malam yang dingin pada suhu 6-7 derajat, bergegas menuju stasiun kereta, berdesak-desakan, sebelum sampai ke rumah lepas tengah malam ketika anak dan istri sudah tidur.

Stasiun kereta terlihat sangat sibuk tengah malam itu. Pria dan wanita mengenakan berbagai model jas dan jaket musim dingin, mirip peragaan busana yang melibatkan ribuan peragawan dan peragawati.

Malam Minggu di Tokyo adalah Jumat malam. Kantor-kantor tutup pada hari Sabtu dan Minggu.

Ketika kaum profesional itu pulang kantor Jumat malam, mereka mampir di cafe, resto, dan tempat dugem. Besoknya,  mereka –yang sebagian tinggal di luar Tokyo– libur sehingga kawasan-kawasan perkantoran sepi pada hari Minggu.

Hari Senin, karyawan kerja lagi. Pulang jelang tengah malam. Bangun pagi, jam tujuh tinggalkan rumah atau apartemen, naik kereta api, jalan kaki dari stasiun kereta ke kantor. Kerja, tidak boleh menelepon, tidak boleh SMS-an, jangan main Facebook.

Begitu terus. Hidup seperti mesin. Waktu untuk keluarga terasa singkat. Yang bujang bahkan lupa mencari pacar.